Lebih dari Sekadar Ikon: Sejarah Patung Suro dan Boyo yang Menyimpan Filosofi Kota Surabaya

Bebek Mas Budi – Jika Anda pernah berkunjung ke Surabaya, pasti tidak asing dengan patung ikonik yang menggambarkan pertarungan antara seekor hiu dan buaya. Patung ini dikenal sebagai Patung Suro dan Boyo, yang bukan hanya sekadar landmark, melainkan memiliki sejarah dan filosofi yang dalam tentang asal usul nama Kota Surabaya.

Nama “Surabaya” sendiri dipercaya berasal dari kata “suro” (hiu) dan “boyo” (buaya). Menurut legenda, kedua hewan ini pernah bertarung memperebutkan wilayah kekuasaan. Hiu menguasai lautan, sedangkan buaya menguasai daratan. Perkelahian keduanya menjadi cikal bakal nama kota ini dan diabadikan dalam bentuk patung sebagai lambang kekuatan, keberanian, dan semangat pantang menyerah warga Surabaya.

Lebih dari Sekadar Ikon: Sejarah Patung Suro dan Boyo yang Menyimpan Filosofi Kota Surabaya

Patung Suro dan Boyo pertama kali dibangun di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada era 1980-an dan menjadi salah satu objek wisata paling populer di Jawa Timur. Seiring waktu, patung ini direvitalisasi beberapa kali dan kini juga bisa ditemukan replikanya di berbagai titik di Surabaya, termasuk di area Taman Suroboyo di pesisir Kenjeran.

Lebih dari sekadar cerita rakyat, Patung Suro dan Boyo mengandung makna filosofi mendalam. Pertarungan antara dua makhluk laut tersebut mencerminkan sifat dualitas kehidupan: konflik dan harmoni, kekuatan dan kelembutan, laut dan darat. Patung ini juga menjadi simbol perjuangan arek-arek Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Menjadikan kota ini mendapat julukan “Kota Pahlawan”.

Patung ini sering menjadi latar foto wisatawan maupun warga lokal, serta menjadi inspirasi berbagai karya seni dan budaya. Tak heran, setiap sudut kota Surabaya yang menyimpan patung ini seolah mengingatkan akan pentingnya menjaga semangat perjuangan dan persatuan.

Jika Sobat Mas Budi sedang dalam perjalanan dari atau menuju Surabaya, sempatkan mampir ke Kabupaten Sidoarjo yang hanya berjarak kurang dari 30 menit. Selain terkenal dengan oleh-oleh bandeng asap dan kerupuk udang. Sidoarjo juga memiliki destinasi kuliner yang sayang untuk dilewatkan, yaitu Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi.

Kabar baiknya, kini Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi telah membuka 2 outlet resmi di Sidoarjo. Dengan cita rasa khas, daging empuk, dan sambal yang menggugah selera. Tempat makan ini menjadi favorit warga lokal dan wisatawan. Lokasi nya sangat strategis yakni ada di Jl. Raya By Pass Juanda, Sedati Gede, Kec. Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dan Jl. Raya Ponti, Wismasarinadi, Magersari, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61212

baca juga artikel lainnya : Jelajahi Kota Bersejarah Mojokerto, Hingga Temukan Tempat Kuliner yang Tak terlupakan

Patung Suro dan Boyo bukan hanya simbol Kota Surabaya, tetapi juga cermin dari budaya dan semangat masyarakatnya. Dari kisah legenda hingga keindahan artistik, patung ini terus menginspirasi generasi demi generasi.

Dan setelah menikmati keindahan serta sejarah kota Surabaya. Jangan lupa manjakan lidah Anda di 2 outlet Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi cabang Sidoarjo. Karena wisata sejarah terasa lebih lengkap jika belum menikmati kuliner yang menggoda!


About the Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like these