Bebek Mas Budi – Valentine adalah hari yang identik dengan cinta, kasih sayang, dan kehangatan. Namun, bagi sebagian orang, Valentine bukan hanya tentang kebahagiaan yang berbalut mawar dan cokelat. Tetapi juga tentang rindu yang mengendap di sudut hati. Seperti hujan yang jatuh perlahan, rindu pun menyelinap di antara waktu, menyapa kenangan yang tak kunjung pudar. (15/02/25).
Di Tetes Hujan Mana Kau Titipkan Rindumu Padaku? – Happy Valentine Day’s
Barangkali di setiap gerimis yang membasahi jendela, dalam tiap rinai yang menyentuh tanah, atau mungkin di derasnya hujan yang mengguyur tanpa jeda. Seperti hujan yang tak pernah lupa menyapa bumi, rindu pun tak pernah alpa menyapaku setiap kali kenangan tentangmu hadir.
Valentine ini, aku tidak menerima sekotak cokelat atau setangkai mawar. Yang kuterima adalah hembusan angin yang membawa bisikan kenangan, juga rintik hujan yang menggiring bayangan tentangmu.
Aku bertanya-tanya, di mana kau sekarang? Adakah kau juga menitipkan rindumu di antara tetes-tetes hujan yang jatuh di kota yang kau pijak? Cinta memang tak selalu tentang bersama. Terkadang. Ia hadir dalam bentuk rindu yang tak tersampaikan, dalam doa yang tak terdengar, dalam harapan yang menggantung di cakrawala. Namun, bukankah rindu juga cara lain mencintai?
Baca juga artikel lainnya : Bumi Ini Sepi Tanpa Kamu: Makna Valentine yang Sesungguhnya
Meski jarak memisahkan, meski waktu terus melaju, ada sesuatu yang tak berubah—perasaan yang tetap hidup, meski tak lagi berjumpa. Di tetes hujan mana kau titipkan rindumu padaku? Jika saja aku tahu, mungkin aku bisa menyentuhnya, menggenggamnya, dan merasakan kembali kehangatan hadirmu meski hanya dalam sekejap. Namun, biarlah hujan menjadi saksi, bahwa meski tak lagi bersama, kita pernah ada dalam satu kisah yang indah.
Selamat Hari Valentine ! Untukmu yang pernah kucintai dalam hening dan rindu yang tak berkesudahan.
