Kisah di Balik Patung Nyi Ageng Serang, Sang Srikandi di Dekat Hangatnya Mas Budi Wates

Patung Nyi Ageng Serang,

Bebek Mas Budi – Di tengah hiruk pikuk aktivitas sehari-hari, seringkali kita melewati monumen atau patung tanpa benar-benar merenungi kisah dan nilai yang terkandung di dalamnya. Salah satu contohnya adalah Patung Kuda Kulonprogo / Patung Nyi Ageng Serang yang berdiri gagah tak jauh dari outlet Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi Wates. Keberadaannya bukan sekadar hiasan, melainkan sebuah pengingat akan sosok perempuan tangguh, seorang pejuang kemerdekaan yang gigih melawan penjajah.

Nyi Ageng Serang, atau yang memiliki nama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi, lahir pada tahun 1752 di Desa Serang, Purwodadi. Beliau adalah putri dari Pangeran Natapraja. Seorang penguasa wilayah terpencil yang setia kepada Kesultanan Mataram. Sejak kecil, Nyi Ageng Serang dididik dalam ilmu keprajuritan dan strategi perang. Lingkungan keluarganya yang kental dengan semangat perlawanan terhadap penjajah turut membentuk jiwa patriotiknya.

Kisah di Balik Patung Nyi Ageng Serang, Sang Srikandi di Dekat Hangatnya Mas Budi Wates

Ketangguhan Nyi Ageng Serang teruji dalam berbagai medan pertempuran. Beliau dikenal karena kecerdikannya dalam menyusun strategi gerilya. Memanfaatkan alam sebagai sekutu dalam melawan musuh. Salah satu taktiknya yang terkenal adalah penggunaan daun lumbu (talas) sebagai penyamaran pasukan. Sehingga mampu mengecoh dan menyerang Belanda secara tiba-tiba. Keberanian dan kepemimpinannya menginspirasi banyak pejuang lain untuk turut serta dalam perjuangan kemerdekaan.

Patung Nyi Ageng Serang yang berdiri dekat dengan outlet Bebek & Ayam Kampung Mas Budi Wates menjadi simbol akan keberanian dan semangat juang seorang wanita yang tak gentar melawan penjajah. Lokasinya yang strategis, dekat dengan tempat yang sering dikunjungi masyarakat. Harapannya dapat menjadi pengingat bagi generasi penerus akan pentingnya menghargai sejarah dan jasa para pahlawan.

Outlet Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi Wates sendiri, dengan keramahan dan kehangatan layanannya. Seolah menjadi representasi dari semangat gotong royong dan kebersamaan yang juga menjadi bagian penting dalam perjuangan kemerdekaan. Kedekatan fisik antara patung sang pejuang dengan tempat berkumpulnya masyarakat ini menciptakan sebuah kontras yang menarik namun juga saling melengkapi. Selain itu, sebagai pengingat akan perjuangan masa lalu yang penuh pengorbanan. Kemudian, kita juga bisa merasakan kehangatan dan kebersamaan dalam kehidupan masa kini yang merupakan buah dari perjuangan tersebut.

Setiap kali kita melintas di dekat patung Nyi Ageng Serang, mari sejenak kita luangkan waktu untuk merenungkan kisah di baliknya. Kisah tentang keberanian seorang wanita, tentang semangat perlawanan yang tak pernah padam. Serta tentang pentingnya persatuan dalam meraih kemerdekaan. Keberadaan patung ini bukan hanya sekadar monumen, tetapi juga sebuah warisan nilai yang patut kita jaga dan teruskan kepada generasi mendatang.

baca juga artikel lainnya : Sleman, Sentra Produksi dan Kuliner yang Kaya dan Menggugah Selera

Sama halnya dengan kehangatan dan kenikmatan kuliner yang ditawarkan Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi Wates yang berlokasi di Jl. Kolonel Sugiono No.44, Gn. Gempal, Giri Peni, Kec. Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55651. Semoga semangat kepahlawanan Nyi Ageng Serang juga dapat memberikan inspirasi dan semangat positif dalam kehidupan kita sehari-hari.

Untuk order maupun reservasi bisa melalui pesan Instagram maupun bisa menghubungi nomor Customer Service kami :

CS 1 : 0812-2220-8801
CS 2 : 0812-2711-1799

Info seputar Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi bisa Anda lihat juga di Instagram & Tiktok : @bebekmasbudi.id

About the Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like these