Sumber Gambar Dari Sapa Nusa
Bebek Mas Budi – Semarang, kota yang kaya akan sejarah dan budaya, menyimpan banyak permata tersembunyi yang siap untuk dijelajahi. Salah satu ikon yang paling menarik adalah Warak Ngendog. Makhluk mitologi yang menjadi simbol akulturasi budaya di kota ini. Namun, perjalanan kuliner Semarang tidak berhenti di situ. (07/02/25).
Warak Ngendog adalah makhluk mitologi yang menjadi simbol persatuan dan keragaman budaya di Semarang. Wujudnya yang unik merupakan perpaduan dari berbagai unsur budaya, dengan kepala naga yang melambangkan etnis Tionghoa, tubuh unta yang mewakili etnis Arab, dan kaki kambing yang merupakan ciri khas etnis Jawa.
Tidak hanya menjadi mainan anak-anak, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Ia melambangkan kesucian dan pahala yang akan setelah menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Warak Ngendog, makhluk mitologi yang menjadi ikon Kota Semarang.

Dugderan Festival Meriah Menyambut Ramadan
Ini merupakan menjadi bagian tak terpisahkan dari festival Dugderan. Sebuah perayaan meriah yang terlaksana setiap tahun sebelum bulan Ramadan.
Festival ini dimeriahkan dengan berbagai acara menarik, seperti arak-arakan Warak Ngendog, pasar malam, dan pertunjukan seni budaya. Dugderan menjadi momen yang tepat untuk mengenal lebih dekat tradisi dan budaya Semarang yang kaya.
Baca juga artikel lainnya : Kelezatan Sederhana yang Menggugah Selera, Sambal Bawang dan Tempe Goreng di Warung Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi
Makna Warak Ngendog:
Representasi prosesi umat Islam atau Jawa-Islam saat menjalankan prosesi puasa di bulan Ramadhan
Representasi dari tiga etnis berbeda, yaitu Tionghoa, Arab, dan Jawa
Simbol kerukunan masyarakat di tengah pluralisme dan multikulturalisme
Cerminan sikap dan perilaku warga Semarang yang lurus, terbuka, dan egaliter